Pertunjukkan Lenong Betawi


Teater peran yang terkenal di Jakarta dan menjadi ciri khas atau budaya bagi masyarakat Betawi adalah Lenong, yang secara visual memperlihatkan unsur-unsur luar, terutama unsur Cina. Hal ini disebabkan sebagaimana orkes Gambang kromong pada masa awal pertumbuhannya, dibina dan dikembangkan oleh masyarakat keturunan Cina. Lenong biasa dilengkapi dengan dekorasi – dekorasi atau set panggung yang disesuaikan pada setiap babak-babak cerita. Pertunjukannya biasa dimulai dengan permainan musik Gambang Kromong, yang membawakan lagu-lagu baku sebagai berikut : Dimulai dengan tetalu dimainkan musik lagu-lagu berirama Mars (istilah setempat Mares), secara instrumental, berfungsi sebagai musik ilustrasi untuk memanggil penonton supaya pada datang. Dalam pembukaan pertunjukkan, dimainkan acara Hormat Selamat dengan membawakan lagu Angkat Selamet. Sementara dalam acara ekstra biasanya dibawakan lagu-lagu khas Betawi seperti Jali-jali, Persi, Stambul, Cente Manis, Seret Balok, renggong Manis dan lain-lain. Lakon-lakon pada masa awal pertumbuhannya berkisar di sekitar cerita kerajaan, karena itu timbul ungkapan "kaya raja lenong", untuk menunjukkan orang yang bergaya feodal. Perlengkapan dan pakaiannya, sesuai dengan sifat cerita yang disajikan, tergolong mewah, gemerlapan. Dengan demikian dapat diperkirakan, bahwa pemilik Lenong adalah orkes gambang Kromong sebagai musik pengiringnya. Berdasarkan cara pertunjukan, cerita yang dibawakan, masyarakat pendukungnya dan sebagainya, terdapat beberapa sebutan terhadap teater yang tergolong Lenong itu, yakni : Lenong Dines, Wayang Senggol, Wayang Sumedar, Lenong Preman dan Wayang si Ronda.

Lenong selain menjadi asset masyarakat Betawi sebagai kebudayaan daerah tetapi Lenong juga menjadi kebudayaan Nasonal yang wajib dijaga dan dilestarikan. Pemerintah harus banyak memberikan perhatian kepada kebudayaan – kebudayaan bangsa yang merupakan penarik wisatawan asing yang akan berkunjung ke Indonesia sebagai penghasil devisa Negara. Generasi muda harus dikenalkan dan diajarkan kebudayaan daerah sesuai asalnya agar kebudayaan daerah tidak pernah punah. Seiring dengan perkembangan zaman ternyata Lenong sudah banyak ditinggalkan oleh para generasi muda karena dianggap kuno atau ketinggalan zaman. Bahkan sekarang Pertunjukkan Lenong sudah sulit ditemui di stasiun-stasiun televisi karena stasiun-stasiun televisi lebih banyak menampilkan sinetron atau drama yang kurang memberikan pesan moral bahkan terkadang hanya mengumbar air mata saja. Tetapi sebenarnya selain memberikan kebudayaan Betawi, Lenong juga menampilkan pesan-pesan moral bagi penonton bukan hanya untuk menghibur semata.



Foto ini diambil dari www.indonesiamedia.com/.../lenong/lenong.jpg
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Pertunjukkan Lenong Betawi"

Posting Komentar